Beradu Kemampuan "Multitasking" Android dan iOS

Beradu Kemampuan "Multitasking" Android dan iOS
Beradu Kemampuan "Multitasking" Android dan iOS - Pengguna smartphone mungkin sering mengalami kalau teleponnya kian hari kian berkurang kepintarannya. Telepon seluler terasa semakin lambat untuk menjalankan aplikasi-aplikasi, kurang responsif, atau baterai yang bertambah lemah. Tidak asing lagi bila dikeseharrian kita sering mendengar bahkan mengalamai dengan apa yang disebut lelet.

Saat menghadapi kondisi demikian, kebanyakan orang pasti berpikiran kalau permasalahan utamanya berkaitan dengan perangkat keras yang kurang mumpuni. Ujung-ujungnya mereka menggantinya dengan telefon seluler yang berspesifikasi yang lebih tinggi lagi meskipun usia pakainya boleh dibilang masih sangat singkat.

Pemikiran tersebut memang tidaklah salah sedikitpun karena kinerja perangkat berkaitan langsung dengan kualitas dan kemampuan Hardware, terutama prosesor dan RAM (random access memory). Karena apabila kekurangan kapasitas RAM, ponsel akan terasa lelet atau lagging. Sementara jika prosesornya yang kurang, aplikasi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk ditampilkan (loading).

Namun, ada hal lain yang sering menjadi sorotan, yaitu kemampuan perangkat menjalankan beberapa aplikasi secara sekaligus atau dikenal dengan istilah multitasking. Sering kali pengguna meng-install lebih banyak aplikasi, apalagi pada smartphone yang terbilang masih baru. Kemudian saat membuka tutup aplikasi-aplikasi tersebut, tanpa disadari beberapa diantaranya tetap berjalan meskipun telah hilang dari tampilan layar atau disebut juga running background apps. semakin banyak aplikasi yang berjalan di belakang, RAM akan menjadi penuh. Lalu apa yang mesti kita lakukan terhadap perangkat tersebut ?

Terlepas dari sistem operasi mobile yang digunakan, baik Android, iOS, Windows Mobile, maupun Symbian, semuanya memiliki kemampuan multitasking. Akan tetapi, setiap sistem operasi mobile memiliki cara yang berbeda. Kita tengok saja dua sistem operasi terpopuler, Android dan iOS dalam menjalankannya.


"Multitasking" pada sistem operasi iOS

Sejak iOS 4, platform Apple telah memberikan cara untuk mengakses multitasking aplikasi dengan menekan tombol home dua kali. Multitasking bar akan ditampilkan dibagian bawah layar yang memungkinkan pengguna untuk mengganti aplikasi yang satu dengan yang lainnya. Sementara dengan menyentuh ikon aplikasi lebih lama, pengguna bisa menghapusnya dari daftar multitasking. Akan tetapi, jangan salah dengan menghilangnya di layar bukan berarti aplikasi benar-benar hilang dari memori.

Sementara pada iOS 5 hingga iOS 8, multitasking pada perangkat Apple hanya berupa deretan daftar aplikasi terbaru, bukan merupakan aplikasi yang berjalan di belakang layar (background apps). Tidak peduli betapa banyak yang terlihat di daftar, aplikasi yang berjalan tetaplah satu aplikasi. Dengan demikian, daftar aplikasi tersebut bukanlan task manager. Oleh karena itu, banyak pengamat mengatakan bahwa sistem operasi iOS tidak menjalankan mutitasking aplikasi yang sebenarnya. Hal itu disebabkan platform Apple dirancang memiliki kontrol yang ketat menginstruksikan dan aplikasi akan dipaksa berhenti menjalankan kode ketika tombol home ditekan.

Ketika deorang pengguna menekan tombol home, aplikasi yang sedang aktif akan pindah ke belakang layar. Meskipun tidak tampil, aplikasi tersebut tetap berjalan mengeksekusi kode-kode. Dalam waktu tertentu atau bila daftar bertambah, aplikasi backgriund akan segera beralih ke dalam mode suspended. Namun, aplikasi tersebut akan meninggalkan cache dalam memori yang akan memudahkan jika dalam waktu dekat aplikasi dibutuhkan kembali. Keberadaan file cache yang tersimpang di RAM tersebut tidak mengganggu kinerja karena kode-kodenya tidak dijalankan oleh prosesor. Jika perangkat membutuhkan lebih banyak memori untuk permainan atau aplikasi besar lainnya, aplikasi suspended akan dibersihkan dari RAM.

Hanya beberapa jenis aplikasi yang diperbolehkan menjalankan kode di background selama beberapa detik. Pada sistem operasi berbasis Unix ini serangkaian API dikontrol ketat dan aplikasi yang berjalan dibelakang layar, seperti untuk VoIP, pelacakan lokasi, dan pemutar musik dibatasi. Dengan demikian, pengguna sudah tidak perlu repot lagi memantau aplikasi atau task manager.


"Multitasking" Pada Android

Sementara mulai dari Android 4.0 Ice Cream Sandwich, Google membuat beberapa perubahan yang cukup signifikan dalam hal multitasking. Pengguna Android dapat melihat beberapa daftar aplikasi yang pernah dibuka dalam daftar recent apps. Daftar aplikasi tersebut ditampilkan berupa thumbail. Lalu untuk menghapusnya, Anda tinggal menggeser ikon aplikasi di daftar layaknya kartu. Namun, sebenarnya tidak berarti aplikasi benar-benar berhenti ,menjalankan kode.

Ketika pengguna menekan tombol home, aplikasi tidak segera masuk kedalam mode suspended layaknya di iOS. Di Android, aplikasi yang berjalan di belakang layar (running background apps) masih diperbolehkan mengelola kode-kode yang diperlukan. Ketika pengguna ingin membuka kembali aplikasi yang tertutup, seketika pula perangkat akan mengembalikan aplikasi di background ke layar. Istimewanya, perangkat Android tidak akan pernah kehabisan memori, semuanya di lakukan di RAM. Namun, ada kalanya perangkat akan kehabisan RAM dan kinerja menjadi lambat (lagging). Ketika itu terjadi, sama seperti iOS, sistem akan menghentikan beberapa proses aplikasi dan dimanfaatkan kembali oleh kernel sebagai sumber daya. Jika pengguna membutuhkan aplikasi yang telah dihentikan prosesnya, aplikasi tersebut akan memulainya dari awal.


Mengontrol "Multitasking"

Baik iOS maupun Android, sistem operasi sudah melakukan sebagian besar tugas mengontrol aplikasi secara mandiri. Pada sistem operasi iOS, pengguna tidak pernah memiliki akses yang memungkinkan untuk mengontrol multitasking. Bahkan , kabarnya Apple telah memaksa pengembang untuk merancang aplikasi yang tidak membutuhlan proses suspended background walau hanya beberapa detik. Proses aplikasi suspended akan otomatis dihapus.

Meskipun sedikit lebih longgar, sistem operasi Android pun memiliki kontrol mutlak terhadap aplikasi mustitasking. Android memberi keleluasaan terhadap aplikasi untuk tetap berjalan di background untuk mengoperasikan kode-kode yang dibutuhkan. Akan tetapi, apabila sistem membutuhkan ruang di memori, otomatis aktivitas aplikasi tersebut akan segera dihentikan, dan semua itu bergantung sepenuhnya pada sistem.

Dengan demikian, baik pengguna iOS maupun Android tidak perlu khawatir dengan aplikasi yang sedang berjalan di belakang layar karena semuanya telah di tangani secara penuh oleh sistem dengan cara yang paling efisien. Meskipun begitu, setiap perangkat dengan sistem operasi dan spesifikasi berbeda-beda memiliki kondisi paling ideal agar sistem berjalan lancar, mulai dari kompatibilitas ataupun aplikasi yang terpasang diperangkat.

0 Response to "Beradu Kemampuan "Multitasking" Android dan iOS"

Post a Comment